Instagram

@indahetika19

Rabu, 03 Januari 2018

Via Selalu Sayang Papa, Walaupun Papa....

Januari 03, 2018 0 Comments
"Mama sama papa Via sekarang udah pisah, bu."

Dengan polosnya anak ini berbisik ke telinga saya. Senyum kecil menggemaskan di wajahnya masih jelas terlihat. Saya yang heran, bagaimana bisa Via sedari pagi ini bersikap seperti tidak ada masalah. Apakah karena baru berumur 10 tahun jadi dia belum mengerti? Atau memang karena dia begitu tegar?

Via memang anak yang periang. Selalu jadi moodmaker di kelas. Selama menjadi gurunya, saya belum pernah melihat wajah murung Via. Kulitnya putih, wajahnya mungil menggemaskan. Terkadang saya berfikir ingin menculiknya dan dijadikan mainan di rumah.

"Papa selingkuh, bu."
"Kata mama, dulu waktu Via masih bayi, papa juga pernah selingkuh. Jadinya mama nggak percaya lagi."

Via mencoba menceritakan kronologi perceraian orangtuanya dengan santai. Tapi melihat ke dalam matanya, saya tahu ada air mata tertahan di sana.

"Via nggak sedih? Ibu boleh tau nggak gimana perasaan Via sekarang?"

Via terdiam sejenak. Mungkin sedang memikirkan bagaimana dia harus mengutarakan isi hatinya.

"Mm.. Sedihlah bu," Via menunduk.

"Eh, jangan nangis dong. Sini ibu peluk."

Saya kira Via akan menangis dipelukan saya. Tetapi justru tawa kecilnya terdengar saat dalam dekapan saya.

"Kok Via ketawa?"

"Ibu sihh bilang Via nangis. Via kan nggak nangis. Malu kalau nangis di sekolah bu. Via kan nggak cengeng."

Anak ini masih bisa-bisanya bercanda. Dari mana dia temukan kekuatan sebesar ini?

"Jadi gimana rasa sayang Via ke papa? Masih sayang atau sudah berkurang?"

"Via masih sayang sekali sama papa, bu. Kan mama yang punya masalah sama papa, bukan Via. Jadi Via masih sayang papa."

Allah.. Hati saya bergetar mendengar jawaban anak ini. Bukannya Via, justru saya yang ingin menangis saat ini. 

"Walaupun mama sering bilang papa jahat. Tapi Via tetap sayang papa."

"Via pernah lihat mama sama papa berantem?" saya bertanya penasaran.

"Nggak, bu. Tapi sering dengar aja," lagi-lagi dia tertawa kecil.

"Jadi, sekarang gimana cara Via menghadapi masalah Via?" 

"Hmm.. Via berdoa sama Allah,bu. Supaya mama sama papa baikan lagi. Kan Allah Maha Mengabulkan," Via menjawab dengan senyuman manisnya.

"Jadi, Via minta tolongnya sama Allah ya nak?"

"Iya bu, kan nggak ada yang bisa nolong Via kalau bukan Allah."

Masya Allah... Jawaban yang luar biasa karena keluar dari lisan anak 10 tahun.


Bagaimana dia bisa begitu tulus mencintai ketika hatinya sudah terlukai oleh pengkhianatan sang ayah?
Bagaimana bisa kata sayang yang begitu dalam masih dia utarakan meski sang ibu tanpa sadar berusaha mewariskan kebencian?

Apa jadinya jika bukan Via? 
Apa yang terjadi pada anak-anak lain yang bernasib sama dengan Via?
Ketika sang ibu mulai bergerilya mengatakan hal-hal buruk tentang ayah. Mungkin mereka akan segera membenci ayahnya. 
Ketika petengkaran ayah dan ibu sudah menjadi konsumsi telinga anak-anak. Alangkah menderitanya batin mereka.

Wahai ayah dan bunda... 
Mungkin kita marah. Mungkin kita benci. Mungkin kita begitu kecewa. Tetapi ingatlah, ada hati yang harus kita jaga. Hati si kecil yang rapuh. Mereka belum paham, tetapi terpaksa paham. 

Rasa cinta suami istri mungkin bisa hilang.
Setiap pasangan bisa saja berpisah dan berujung cerai.
Namun tidak ada yang bisa memutus hubungan antara orang tua dan anak. Kita tidak berhak merusaknya. Karenanya, biarkan kenangan indah yang dimiliki anak-anak tentang ayah dan bundanya tetap tersimpan di benak mereka.

                                                                                                                    (cerita di awal Maret 2017)
*nama disamarkan